Kamu sedang menampilkan dokumentasi untuk Kubernetes versi: v1.21
Kubernetes v1.21 dokumentasi sudah tidak dirawat lagi. Versi yang kamu lihat ini hanyalah snapshot statis. Untuk dokumentasi terkini, lihat versi terbaru.
Mengkonfigurasi Akses ke Banyak Klaster
Halaman ini menunjukkan bagaimana mengkonfigurasi akses ke banyak klaster dengan menggunakan
berkas (file) konfigurasi. Setelah semua klaster, pengguna, dan konteks didefinisikan di
satu atau lebih berkas konfigurasi, kamu akan dengan cepat berpindah antar klaster dengan menggunakan
perintah kubectl config use-context
.
Catatan: Berkas yang digunakan untuk mengkonfigurasi akses ke sebuah klaster terkadang disebut berkas kubeconfig. Ini adalah cara umum untuk merujuk ke berkas konfigurasi. Itu tidak berarti bahwa selalu ada berkas bernamakubeconfig
.
Sebelum kamu memulai
Kamu harus memiliki klaster Kubernetes, dan perangkat baris perintah kubectl juga harus dikonfigurasikan untuk berkomunikasi dengan klastermu. Jika kamu belum memiliki klaster, kamu dapat membuatnya dengan menggunakan minikube, atau kamu juga dapat menggunakan salah satu dari tempat mencoba Kubernetes berikut ini:
Untuk melihat versi, tekankubectl version
.Mendefinisikan klaster, pengguna, dan konteks
Misalkan kamu memiliki dua klaster, satu untuk pekerjaan pengembangan dan satu untuk pekerjaan eksperimen (scratch).
Di klaster pengembangan
, pengembang frontend kamu bekerja di sebuah Namespace bernama frontend
,
dan pengembang penyimpanan kamu bekerja di sebuah Namespace bernama storage
. Di klaster scratch
kamu,
pengembang bekerja di Namespace default
, atau mereka membuat Namespace tambahan sesuai keinginan mereka.
Akses ke klaster development
membutuhkan autentikasi dengan sertifikat.
Akses ke klaster scratch
membutuhkan autentikasi dengan nama pengguna dan kata sandi.
Buat sebuah direktori bernama config-exercise
. Di direktori config-exercise
kamu,
buat sebuah berkas bernama config-demo
dengan konten ini:
apiVersion: v1
kind: Config
preferences: {}
clusters:
- cluster:
name: development
- cluster:
name: scratch
users:
- name: developer
- name: experimenter
contexts:
- context:
name: dev-frontend
- context:
name: dev-storage
- context:
name: exp-scratch
Berkas konfigurasi di atas mendeskripsikan semua klaster, pengguna, dan konteks.
Berkas config-demo
kamu memiliki kerangka kerja untuk mendeskripsikan dua klaster, dua pengguna, dan tiga konteks.
Buka direktori config-exercise
kamu. Masukkan perintah-perintah berikut untuk menambahkan detail ke
berkas konfigurasi kamu:
kubectl config --kubeconfig=config-demo set-cluster development --server=https://1.2.3.4 --certificate-authority=fake-ca-file
kubectl config --kubeconfig=config-demo set-cluster scratch --server=https://5.6.7.8 --insecure-skip-tls-verify
Tambahkan detail pengguna ke berkas konfigurasi kamu:
kubectl config --kubeconfig=config-demo set-credentials developer --client-certificate=fake-cert-file --client-key=fake-key-seefile
kubectl config --kubeconfig=config-demo set-credentials experimenter --username=exp --password=some-password
Catatan:
- Untuk menghapus sebuah pengguna, kamu dapat menjalankan perintah
kubectl --kubeconfig=config-demo config unset users.<name>
- Untuk menghapus sebuah klaster, kamu dapat menjalankan perintah
kubectl --kubeconfig=config-demo config unset clusters.<name>
- Untuk menghapus sebuah konteks, kamu dapat menjalankan perintah
kubectl --kubeconfig=config-demo config unset contexts.<name>
Tambahkan detail konteks ke berkas konfigurasi kamu:
kubectl config --kubeconfig=config-demo set-context dev-frontend --cluster=development --namespace=frontend --user=developer
kubectl config --kubeconfig=config-demo set-context dev-storage --cluster=development --namespace=storage --user=developer
kubectl config --kubeconfig=config-demo set-context exp-scratch --cluster=scratch --namespace=default --user=experimenter
Buka berkas config-demo
kamu untuk melihat detail-detail yang telah ditambah. Sebagai alternatif dari membuka
berkas config-demo
, kamu bisa menggunakan perintah config view
.
kubectl config --kubeconfig=config-demo view
Keluaran akan menampilkan dua klaster, dua pengguna, dan tiga konteks:
apiVersion: v1
clusters:
- cluster:
certificate-authority: fake-ca-file
server: https://1.2.3.4
name: development
- cluster:
insecure-skip-tls-verify: true
server: https://5.6.7.8
name: scratch
contexts:
- context:
cluster: development
namespace: frontend
user: developer
name: dev-frontend
- context:
cluster: development
namespace: storage
user: developer
name: dev-storage
- context:
cluster: scratch
namespace: default
user: experimenter
name: exp-scratch
current-context: ""
kind: Config
preferences: {}
users:
- name: developer
user:
client-certificate: fake-cert-file
client-key: fake-key-file
- name: experimenter
user:
password: some-password
username: exp
fake-ca-file
, fake-cert-file
, dan fake-key-file
di atas adalah placeholder
untuk nama jalur (pathname) dari berkas-berkas sertifikat. Kamu harus menggantinya menjadi nama jalur
sebenarnya dari berkas-berkas sertifikat di dalam lingkungan (environment) kamu.
Terkadang kamu mungkin ingin menggunakan data yang disandikan Base64 yang langsung dimasukkan di berkas konfigurasi
daripada menggunakan berkas sertifikat yang terpisah. Dalam kasus ini, kamu perlu menambahkan akhiran -data
ke kunci. Contoh, certificate-authority-data
, client-certificate-data
, dan client-key-data
.
Setiap konteks memiliki tiga bagian: klaster, pengguna, dan Namespace.
Sebagai contoh, konteks dev-frontend
menyatakan, "Gunakan kredensial dari pengguna developer
untuk mengakses Namespace frontend
di klaster development
.
Mengatur konteks yang digunakan:
kubectl config --kubeconfig=config-demo use-context dev-frontend
Sekarang kapanpun kamu memasukkan perintah kubectl
, aksi tersebut akan diterapkan untuk klaster,
dan Namespace yang terdaftar pada konteks dev-frontend
. Dan perintah tersebut akan menggunakan
kredensial dari pengguna yang terdaftar pada konteks dev-frontend
.
Untuk melihat hanya informasi konfigurasi yang berkaitan dengan konteks saat ini,
gunakan --minify
flag.
kubectl config --kubeconfig=config-demo view --minify
Output menunjukkan informasi konfigurasi yang berkaitan dengan konteks dev-frontend
:
apiVersion: v1
clusters:
- cluster:
certificate-authority: fake-ca-file
server: https://1.2.3.4
name: development
contexts:
- context:
cluster: development
namespace: frontend
user: developer
name: dev-frontend
current-context: dev-frontend
kind: Config
preferences: {}
users:
- name: developer
user:
client-certificate: fake-cert-file
client-key: fake-key-file
Sekarang apabila kamu ingin bekerja sebentar di klaster eksperimen.
Ubah konteks saat ini menjadi exp-scratch
:
kubectl config --kubeconfig=config-demo use-context exp-scratch
Sekarang, setiap perintah kubectl
yang diberikan akan berlaku untuk Namespace default
dari klaster scratch
. Dan perintah akan menggunakan kredensial dari pengguna yang
terdaftar di konteks exp-scratch
.
Untuk melihat konfigurasi yang berkaitan dengan konteks saat ini, exp-scratch
.
kubectl config --kubeconfig=config-demo view --minify
Akhirnya, misalkan kamu ingin bekerja sebentar di Namespace storage
pada
klaster development
.
Ubah konteks saat ini menjadi dev-storage
:
kubectl config --kubeconfig=config-demo use-context dev-storage
Untuk melihat konfigurasi yang berkaitan dengan konteks baru saat ini, dev-storage
.
kubectl config --kubeconfig=config-demo view --minify
Membuat sebuah berkas konfigurasi kedua
Di direktori config-exercise
kamu, buat sebuah berkas bernama config-demo-2
dengan konten ini:
apiVersion: v1
kind: Config
preferences: {}
contexts:
- context:
cluster: development
namespace: ramp
user: developer
name: dev-ramp-up
Berkas konfigurasi di atas mendefinisikan sebuah konteks baru bernama dev-ramp-up
.
Mengatur variabel lingkungan KUBECONFIG
Lihat apakah kamu sudah memiliki sebuah variabel lingkungan bernama KUBECONFIG
.
Jika iya, simpan nilai saat ini dari variabel lingkungan KUBECONFIG
kamu, sehingga kamu dapat mengembalikannya nanti.
Sebagai contohL
Linux
export KUBECONFIG_SAVED=$KUBECONFIG
Windows PowerShell
$Env:KUBECONFIG_SAVED=$ENV:KUBECONFIG
Variabel lingkungan KUBECONFIG
adalah sebuah daftar dari jalur-jalur (beragam path) menuju berkas konfigurasi.
Daftar ini dibatasi oleh tanda titik dua untuk Linux dan Mac, dan tanda titik koma untuk Windows. Jika kamu
memiliki sebuah variabel lingkungan KUBECONFIG
, biasakan diri kamu dengan berkas-berkas konfigurasi
yang ada pada daftar.
Tambahkan sementara dua jalur ke variabel lingkungan KUBECONFIG
kamu. Sebagai contoh:
Linux
export KUBECONFIG=$KUBECONFIG:config-demo:config-demo-2
Windows PowerShell
$Env:KUBECONFIG=("config-demo;config-demo-2")
Di direktori config-exercise
kamu, masukan perintah ini:
kubectl config view
Keluaran menunjukkan informasi gabungan dari semua berkas yang terdaftar dalam variabel lingkungan KUBECONFIG
kamu.
Secara khusus, perhatikan bahwa informasi gabungan tersebut memiliki konteks dev-ramp-up
, konteks dari berkas
config-demo-2
, dan tiga konteks dari berkas config-demo
:
contexts:
- context:
cluster: development
namespace: frontend
user: developer
name: dev-frontend
- context:
cluster: development
namespace: ramp
user: developer
name: dev-ramp-up
- context:
cluster: development
namespace: storage
user: developer
name: dev-storage
- context:
cluster: scratch
namespace: default
user: experimenter
name: exp-scratch
Untuk informasi lebih tentang bagaimana berkas Kubeconfig tergabung, lihat Mengatur Akses Cluster Menggunakan Berkas Kubeconfig
Jelajahi direktori $HOME/.kube
Jika kamu sudah memiliki sebuah klaster, dan kamu bisa menggunakan kubectl
untuk berinteraksi dengan
klaster kamu, kemudian kamu mungkin memiliki sebuah berkas bernama config
di
direktori $HOME/.kube
.
Buka $HOME/.kube
, dan lihat berkas-berkas apa saja yang ada. Biasanya ada berkas bernama
config
. Mungkin juga ada berkas-berkas konfigurasi lain di direktori ini.
Biasakan diri anda dengan konten-konten yang ada di berkas-berkas tersebut.
Tambahkan $HOME/.kube/config ke variabel lingkungan KUBECONFIG kamu
Jika kamu memiliki sebuah berkas $HOME/.kube/config
, dan belum terdaftar dalam variabel lingungan
KUBECONFIG
kamu, tambahkan berkas tersebut ke variabel lingkungan KUBECONFIG
kamu sekarang.
Sebagai contoh:
Linux
export KUBECONFIG=$KUBECONFIG:$HOME/.kube/config
Windows Powershell
$Env:KUBECONFIG=($Env:KUBECONFIG;$HOME/.kube/config)
Lihat gabungan informasi konfigurasi dari semua berkas yang sekarang tergabung
dalam variabel lingkungan KUBECONFIG
kamu. Di direktori config-exercise
kamu, masukkan perintah:
kubectl config view
Membersihkan
Kembalikan variabel lingkungan KUBECONFIG
kamu ke nilai asilnya. Sebagai contoh:
Linux
export KUBECONFIG=$KUBECONFIG_SAVED
Windows PowerShell
$Env:KUBECONFIG=$ENV:KUBECONFIG_SAVED