Kamu sedang menampilkan dokumentasi untuk Kubernetes versi: v1.21
Kubernetes v1.21 dokumentasi sudah tidak dirawat lagi. Versi yang kamu lihat ini hanyalah snapshot statis. Untuk dokumentasi terkini, lihat versi terbaru.
Mengelola Resource
Kamu telah melakukan deploy pada aplikasimu dan mengeksposnya melalui sebuah service. Lalu? Kubernetes menyediakan berbagai peralatan untuk membantu mengatur mekanisme deploy aplikasi, termasuk pengaturan kapasitas dan pembaruan. Diantara fitur yang akan didiskusikan lebih mendalam yaitu berkas konfigurasi dan label.
Mengelola konfigurasi resource
Banyak aplikasi memerlukan beberapa resource, seperti Deployment dan Service. Pengelolaan beberapa resource dapat disederhanakan dengan mengelompokkannya dalam berkas yang sama (dengan pemisah ---
pada YAML). Contohnya:
apiVersion: v1
kind: Service
metadata:
name: my-nginx-svc
labels:
app: nginx
spec:
type: LoadBalancer
ports:
- port: 80
selector:
app: nginx
---
apiVersion: apps/v1
kind: Deployment
metadata:
name: my-nginx
labels:
app: nginx
spec:
replicas: 3
selector:
matchLabels:
app: nginx
template:
metadata:
labels:
app: nginx
spec:
containers:
- name: nginx
image: nginx:1.7.9
ports:
- containerPort: 80
Beberapa resource dapat dibuat seolah-olah satu resource:
kubectl apply -f https://k8s.io/examples/application/nginx-app.yaml
service/my-nginx-svc created
deployment.apps/my-nginx created
Resource akan dibuat dalam urutan seperti pada berkas. Oleh karena itu, lebih baik menyalakan service lebih dahulu agar menjamin scheduler dapat menyebar pod yang terkait service selagi pod dibangkitkan oleh controller, seperti Deployment.
kubectl apply
juga dapat menerima beberapa argumen -f
:
kubectl apply -f https://k8s.io/examples/application/nginx/nginx-svc.yaml -f https://k8s.io/examples/application/nginx/nginx-deployment.yaml
Selain berkas, kita dapat juga memasukkan direktori sebagai argumen:
kubectl apply -f https://k8s.io/examples/application/nginx/
kubectl
akan membaca berkas apapun yang berakhiran .yaml
, .yml
, or .json
.
Sangat disarankan untuk meletakkan sumber daya yang ada dalam microservice atau tier aplikasi yang sama dalam satu berkas, dan mengelompokkan semua berkas terkait aplikasimu dalam satu direktori. Jika tier masing-masing aplikasi terikat dengan DNS, maka kamu dapat melakukan deploy semua komponen teknologi yang dibutuhkan bersama-sama.
Lokasi konfigurasi dapat juga diberikan dalam bentuk URL. Ini berguna ketika ingin menjalankan berkas konfigurasi dari Github:
kubectl apply -f https://raw.githubusercontent.com/kubernetes/website/master/content/en/examples/application/nginx/nginx-deployment.yaml
deployment.apps/my-nginx created
Operasi majemuk dalam kubectl
Pembuatan resource bukanlah satu-satunya operasi yang bisa dijalankan kubectl
secara majemuk. Contoh lainnya adalah mengekstrak nama resource dari berkas konfigurasi untuk menjalankan operasi lainnya, seperti untuk menghapus resource yang telah dibuat:
kubectl delete -f https://k8s.io/examples/application/nginx-app.yaml
deployment.apps "my-nginx" deleted
service "my-nginx-svc" deleted
Pada kasus dua resource, mudah untuk memasukkan keduanya pada command line menggunakan sintaks resource/nama:
kubectl delete deployments/my-nginx services/my-nginx-svc
Namun, untuk resource yang lebih banyak, memasukkan selektor (label query) menggunakan -l
atau --selector
untuk memfilter resource berdasarkan label akan lebih mudah:
kubectl delete deployment,services -l app=nginx
deployment.apps "my-nginx" deleted
service "my-nginx-svc" deleted
Karena kubectl
mengembalikan nama resource yang sama dengan sintaks yang diterima, mudah untuk melanjutkan operasi menggunakan $()
atau xargs
:
kubectl get $(kubectl create -f docs/concepts/cluster-administration/nginx/ -o name | grep service)
NAME TYPE CLUSTER-IP EXTERNAL-IP PORT(S) AGE
my-nginx-svc LoadBalancer 10.0.0.208 <pending> 80/TCP 0s
Dengan perintah di atas, pertama kita buat resource di dalam examples/application/nginx/
. Lalu tampilkan resources yang terbentuk dengan format keluaran -o name
(menampilkan tiap resource dalam format resource/nama). Kemudian lakukan grep
hanya pada "service", dan tampilkan dengan kubectl get
.
Untuk dapat menggunakan perintah di atas pada direktori yang bertingkat, kamu dapat memberi argumen --recursive
atau -R
bersama dengan argumen --filename,-f
.
Misalnya ada sebuah direktori project/k8s/development
memuat semua manifests yang berkaitan dengan development environment. Manifest akan tersusun berdasarkan tipe resource:
project/k8s/development
├── configmap
│ └── my-configmap.yaml
├── deployment
│ └── my-deployment.yaml
└── pvc
└── my-pvc.yaml
Secara default, menjalankan operasi majemuk pada project/k8s/development
hanya akan terbatas pada direktori terluar saja. Sehingga ketika kita menjalankan operasi pembuatan dengan perintah berikut, kita akan mendapatkan pesan kesalahan:
kubectl apply -f project/k8s/development
error: you must provide one or more resources by argument or filename (.json|.yaml|.yml|stdin)
Solusinya, tambahkan argumen --recursive
atau -R
bersama dengan --filename,-f
, seperti:
kubectl apply -f project/k8s/development --recursive
configmap/my-config created
deployment.apps/my-deployment created
persistentvolumeclaim/my-pvc created
Argumen --recursive
berjalan pada operasi apapun yang menerima argumen --filename,-f
seperti: kubectl {create,get,delete,describe,rollout} etc.
Argumen --recursive
juga berjalan saat beberapa argumen -f
diberikan:
kubectl apply -f project/k8s/namespaces -f project/k8s/development --recursive
namespace/development created
namespace/staging created
configmap/my-config created
deployment.apps/my-deployment created
persistentvolumeclaim/my-pvc created
Jika kamu tertarik mempelajari lebih lanjut tentang kubectl
, silahkan baca Ikhtisar kubectl.
Memakai label secara efektif
Contoh yang kita lihat sejauh ini hanya menggunakan paling banyak satu label pada resource. Ada banyak skenario ketika membutuhkan beberapa label untuk membedakan sebuah kelompok dari yang lainnya.
Sebagai contoh, aplikasi yang berbeda akan menggunakan label app
yang berbeda, tapi pada aplikasi multitier, seperti pada contoh buku tamu, tiap tier perlu dibedakan. Misal untuk menandai tier frontend bisa menggunakan label:
labels:
app: guestbook
tier: frontend
sementara itu Redis master dan slave memiliki label tier
yang berbeda. Bisa juga menggunakan label tambahan role
:
labels:
app: guestbook
tier: backend
role: master
dan
labels:
app: guestbook
tier: backend
role: slave
Label memungkinkan kita untuk memilah resource dengan pembeda berupa label:
kubectl apply -f examples/guestbook/all-in-one/guestbook-all-in-one.yaml
kubectl get pods -Lapp -Ltier -Lrole
NAME READY STATUS RESTARTS AGE APP TIER ROLE
guestbook-fe-4nlpb 1/1 Running 0 1m guestbook frontend <none>
guestbook-fe-ght6d 1/1 Running 0 1m guestbook frontend <none>
guestbook-fe-jpy62 1/1 Running 0 1m guestbook frontend <none>
guestbook-redis-master-5pg3b 1/1 Running 0 1m guestbook backend master
guestbook-redis-slave-2q2yf 1/1 Running 0 1m guestbook backend slave
guestbook-redis-slave-qgazl 1/1 Running 0 1m guestbook backend slave
my-nginx-divi2 1/1 Running 0 29m nginx <none> <none>
my-nginx-o0ef1 1/1 Running 0 29m nginx <none> <none>
kubectl get pods -lapp=guestbook,role=slave
NAME READY STATUS RESTARTS AGE
guestbook-redis-slave-2q2yf 1/1 Running 0 3m
guestbook-redis-slave-qgazl 1/1 Running 0 3m
Deploy dengan Canary
Skenario lain yang menggunakan beberapa label yaitu saat membedakan deployment komponen yang sama namun dengan rilis atau konfigurasi yang berbeda. Adalah praktik yang umum untuk mendeploy sebuah canary dari rilis aplikasi yang baru (berdasarkan tag image dalam templat pod) bersamaan dengan rilis sebelumnya. Ini memungkinkan rilis yang baru dapat menerima live traffic sebelum benar-benar menggantikan rilis yang lama.
Salah satu alternatif yaitu kamu dapat memakai label track
untuk membedakan antar rilis.
Rilis primer dan stabil akan memiliki label track
yang berisi stable
:
name: frontend
replicas: 3
...
labels:
app: guestbook
tier: frontend
track: stable
...
image: gb-frontend:v3
kemudian kamu buat lagi rilis frontend buku tamu yang membawa label track
yang berbeda (misal canary
), sehingga pod dalam kedua rilis tidak beririsan:
name: frontend-canary
replicas: 1
...
labels:
app: guestbook
tier: frontend
track: canary
...
image: gb-frontend:v4
Servis frontend akan meliputi kedua set replika dengan menentukan subset bersama dari para labelnya (tanpa track
). Sehingga traffic akan diarahkan ke kedua aplikasi:
selector:
app: guestbook
tier: frontend
Kamu dapat mengatur jumlah replika rilis stable dan canary untuk menentukan rasio dari tiap rilis yang akan menerima traffic production live (dalam kasus ini 3:1). Ketika telah yakin, kamu dapat memindahkan track stable ke rilis baru dan menghapus canary.
Untuk contoh yang lebih jelas, silahkan cek tutorial melakukan deploy Ghost.
Memperbarui label
Kadang, pod dan resource lain yang sudah ada harus dilabeli ulang sebelum membuat resource baru. Hal ini dapat dilakukan dengan perintah kubectl label
.
Contohnya jika kamu ingin melabeli ulang semua pod nginx sebagai frontend tier, tinggal jalankan:
kubectl label pods -l app=nginx tier=fe
pod/my-nginx-2035384211-j5fhi labeled
pod/my-nginx-2035384211-u2c7e labeled
pod/my-nginx-2035384211-u3t6x labeled
Perintah ini melakukan filter pada semua pod dengan label "app=nginx", lalu melabelinya dengan "tier=fe". Untuk melihat pod yang telah dilabeli, jalankan:
kubectl get pods -l app=nginx -L tier
NAME READY STATUS RESTARTS AGE TIER
my-nginx-2035384211-j5fhi 1/1 Running 0 23m fe
my-nginx-2035384211-u2c7e 1/1 Running 0 23m fe
my-nginx-2035384211-u3t6x 1/1 Running 0 23m fe
Akan muncul semua pod dengan "app=nginx" dan sebuah kolom label tambahan yaitu tier (ditentukan dengan -L
atau --label-columns
).
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan baca label dan kubectl label.
Memperbarui anotasi
Kadang resource perlu ditambahkan anotasi. Anotasi adalah metadata sembarang yang tidak unik, seperti tools, libraries, dsb yang digunakan oleh klien API . Ini dapat dilakukan dengan kubectl annotate
. Sebagai contoh:
kubectl annotate pods my-nginx-v4-9gw19 description='my frontend running nginx'
kubectl get pods my-nginx-v4-9gw19 -o yaml
apiVersion: v1
kind: pod
metadata:
annotations:
description: my frontend running nginx
...
Untuk informasi lebih lanjut, silahkan lihat laman annotations dan kubectl annotate.
Memperbesar dan memperkecil aplikasi kamu
Saat beban aplikasi naik maupun turun, mudah untuk mengubah kapasitas dengan kubectl
. Contohnya, untuk menurunkan jumlah replika nginx dari 3 ke 1, lakukan:
kubectl scale deployment/my-nginx --replicas=1
deployment.extensions/my-nginx scaled
Sekarang kamu hanya memiliki satu pod yang dikelola oleh deployment.
kubectl get pods -l app=nginx
NAME READY STATUS RESTARTS AGE
my-nginx-2035384211-j5fhi 1/1 Running 0 30m
Agar sistem dapat menyesuaikan jumlah replika nginx yang dibutuhkan secara otomatis dari 1 hingga 3, lakukan:
kubectl autoscale deployment/my-nginx --min=1 --max=3
horizontalpodautoscaler.autoscaling/my-nginx autoscaled
Sekarang jumlah replika nginx akan secara otomatis naik dan turun sesuai kebutuhan.
Informasi tambahan dapat dilihat pada dokumen kubectl scale, kubectl autoscale dan horizontal pod autoscaler.
Pembaruan resource di tempat
Kadang kita perlu membuat pembaruan kecil, yang tidak mengganggu pada resource yang telah dibuat.
kubectl apply
Disarankan untuk menyimpan berkas-berkas konfigurasi dalam source control (lihat konfigurasi sebagai kode). Sehingga berkas dapat dipelihara dan diatur dalam versi bersama dengan kode milik resource yang diatur oleh konfigurasi tersebut. Berikutnya, kamu dapat menggunakan kubectl apply
untuk membarui perubahan konfigurasi ke klaster.
Perintah ini akan membandingkan versi konfigurasi yang disuplai dengan versi sebelumnya yang telah berjalan dan memasang perubahan yang kamu buat tanpa mengganti properti yang tidak berubah sama sekali.
kubectl apply -f https://k8s.io/examples/application/nginx/nginx-deployment.yaml
deployment.apps/my-nginx configured
Perhatikan bahwa kubectl apply
memasang anotasi pada resource untuk menentukan perubahan pada konfigurasi sejak terakhir dipanggil. Ketika dijalankan, kubectl apply
melakukan pembandingan three-way antara konfigurasi sebelumnya, masukan yang disuplai, dan konfigurasi resource sekarang, untuk dapat menentukan cara memodifikasi resource.
Saat ini, resource dibuat tanpa ada anotasi. Jadi pemanggilan pertama pada kubectl apply
akan dikembalikan pada perbandingan two-way antara masukan pengguna dan konfigurasi resource sekarang. Saat pemanggilan pertama ini, tidak ada penghapusan set properti yang terdeteksi saat resource dibuat. Sehingga, tidak ada yang dihapus.
Tiap kubectl apply
, atau perintah lain yang memodifikasi konfigurasi seperti kubectl replace
dan kubectl edit
dijalankan, anotasi akan diperbarui. Sehingga memungkinkan operasi kubectl apply
untuk mendeteksi dan melakukan penghapusan secara perbandingan three-way.
kubectl edit
Sebagai alternatif, kamu juga dapat membarui resource dengan kubectl edit
:
kubectl edit deployment/my-nginx
Ini sama dengan melakukan get
pada resource, mengubahnya di text editor, kemudian menjalankanapply
pada resource dengan versi terkini:
kubectl get deployment my-nginx -o yaml > /tmp/nginx.yaml
vi /tmp/nginx.yaml
# lakukan pengubahan, lalu simpan berkas
kubectl apply -f /tmp/nginx.yaml
deployment.apps/my-nginx configured
rm /tmp/nginx.yaml
Cara demikian memungkinkan kamu membuat perubahan signifikan dengan mudah. Lihat bahwa kamu juga dapat menentukan editor dengan variabel environment EDITOR
atau KUBE_EDITOR
.
Untuk informasi tambahan, silahkan lihat laman kubectl edit.
kubectl patch
Kamu dapat menggunakan kubectl patch
untuk membarui obyek API di tempat. Perintah ini mendukung patch JSON, patch gabungan JSON, dan strategic merge patch. Lihat
Update API Objects in Place Using kubectl patch
dan
kubectl patch.
Pembaruan disruptif
Pada kasus tertentu, kamu mungkin perlu memperbarui field resource yang tidak dapat diperbarui setelah diinisiasi atau kamu ingin membuat perubahan rekursif segera, seperti memperbaiki pod yang rusak saat menjalankan Deployment. Untuk mengubah field seperti itu, gunakan replace --force
yang akan menghapus dan membuat ulang resource. Dalam kasus ini kamu dapat mengubah berkas konfigurasi awalnya:
kubectl replace -f https://k8s.io/examples/application/nginx/nginx-deployment.yaml --force
deployment.apps/my-nginx deleted
deployment.apps/my-nginx replaced
Membarui aplikasi tanpa memadamkan servis
Suatu saat, kamu akan perlu untuk membarui aplikasi yang telah terdeploy, biasanya dengan mengganti image atau tag sebagaimana dalam skenario canary deployment di atas. kubectl
mendukung beberapa operasi pembaruan, masing-masing dapat digunakan pada skenario berbeda.
Kami akan memandumu untuk membuat dan membarui aplikasi melalui Deployment.
Misal kamu telah menjalankan nginx versi 1.7.9:
kubectl run my-nginx --image=nginx:1.7.9 --replicas=3
deployment.apps/my-nginx created
Untuk memperbarui versi ke 1.9.1, ganti .spec.template.spec.containers[0].image
dari nginx:1.7.9
ke nginx:1.9.1
, dengan perintah kubectl yang telah dipelajari di atas.
kubectl edit deployment/my-nginx
Selesai! Deployment akan memperbarui aplikasi nginx yang terdeploy secara berangsur di belakang. Dia akan menjamin hanya ada sekian replika lama yang akan down selagi pembaruan berjalan dan hanya ada sekian replika baru akan dibuat melebihi jumlah pod. Untuk mempelajari lebih lanjut, kunjungi laman Deployment.
Selanjutnya
- Pelajari tentang bagaimana memakai
kubectl
untuk memeriksa dan debug aplikasi. - Praktik Terbaik dan Tips Konfigurasi